Jenis Drone Pemetaan

Pemetaan adalah sebuah kegiatan yang sangat krusial untuk kegiatan perencanaan di berbagai sektor industri. Mulai dari perencanaan konstruksi, perencanaan suatu wilayah bahkan perencanaan kebijakan. Hasil yang dikeluarkan dari kegiataan pemetaan adalah sebuah peta. Sebuah peta yang komprehensif dan dapat memberikan informasi yang tepat dalam waktu yang singkat akan dapat mempercepat kegiatan pelaksanaan itu. Tentunya dengan dipercepatnya perencanaan di awal, maka pelaksanaan juga dapat segera dilaksanakan. Oleh karena itu, drone dapat menjadi salah satu solusi efektif dan efisien dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan.

Metode konvensional pemetaan yang dilakukan pada umumnya cukup menguras waktu dan terkadang sulit untuk mendapatkan informasi yang lebih padat. Disinilah pemanfaatan drone menjadi sangat bermanfaat karena informasi yang didapatkan bisa sangat komprehensif dalam waktu yg lebih singkat. Misalnya untuk kegiatan pemetaan lahan sawit, dengan menggunakan drone, lahan seluas 3000 ha dapat diakuisisi dalam waktu 1 hari. Oleh karena itu teknologi drone menjadi solusi yang penting untuk kegiatan pemetaan.

Drone memiliki beberapa jenis, ukuran dan sensor yang dapat digunakan untuk pemetaan. Pemilihan jenis drone dan sensor digunakan perlu menyesuaikan kebutuhan peta yang dibutuhkan. Jenis drone pemetaan yang paling populer saat ini adalah fixed-wing, multirotor dan VTOL.

  1. Fixed Wing

Fixed-Wing merupakan jenis drone yang menggunakan sayap tetap. Drone fixed wing banyak dipilih untuk dijadikan wahana melakukan pemetaan karena waktu terbangnya yang lama sehingga dapat menjangkau area luas dalam sekali terbang. Dalam pengoperasiannya, drone fixed wing yang terdapat berbagai ukuran dapat diterbangkan dengan cara dilepaskan langsung menggunakan tangan, atau jika berukuran besar, membutuhkan landasan atau alat bantu seperti peluncur ketapel. Begitupun dengan pendaratannya, drone fixed wing biasanya dilengkapi alat seperti parasut atau jaring.

  1. Multirotor

Mulitoror merupakan jenis drone yang menggunakan beberapa baling-baling untuk terbang. Drone multirotor terbang dan mendarat secara vertikal. Durasi terbang multirotor tidak selama durasi terbang fixed wing, yakni rata-rata maksimal terbang sekitar 30 menit. Drone multirotor dapat memuat berbagai jenis sensor untuk diangkat dan lebih mudah untuk melakukan manuver, sehingga pilot lebih mudah menerbangkan drone sesuai permintaan.

  1. VTOL Fixed Wing

VTOL Fixed Wing merupakan perpaduan antara fixed wing dan multirotor. Wahana drone secara umum berbentuk fixed wing namun cara terbangnya menggunakan teknik multirotor. Drone jenis VTOL ini dapat menjadi solusi produktivitas tinggi di area sulit take off dan landing. Drone jenis VTOL ini pun sangat berguna untuk melakukan pemetaan yang luas dengan stabil walaupun kecepatan angin di udara cukup tinggi.

Membahas mengenai drone pemetaan, tidak lengkap tanpa kamera dan sensor bawaan. Sensor pemetaan yang populer saat ini adalah menggunakan fotogrametri dan sensor LiDAR. Fotogrametri adalah teknik pemetaan dengan memanfaatkan beberapa foto bertampalan menjadi model 3D. Metode lain fotogrametri adalah LiDAR (Light Detection and Range). Lidar adalah metode penginderaan jarak jauh menggunakan media laser.

Dalam memilih jenis drone pemetaan yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan atau pribadi, setidaknya kita harus mengetahui jenis drone yang tepat untuk kebutuhan pemetaan. Selain itu beberapa faktor selain drone juga harus diperhatikan seperti anggaran, luas area yang di survei, kamera hingga sumber daya manusia untuk mengoperasikannya.

 

Related Post:

Table of Contents

Plan. Fly.
Deliver.

Temukan solusi pemanfaatan drone paling tepat untuk perusahaan Anda. Kontak kami sekarang agar kami dapat membantu Anda.