Pengukuran Volume Stockpile Menggunakan Fotogrametri

Kegiatan pertambangan memiliki banyak tahap yang harus dilakukan. Salah satunya yaitu pemetaan atau survey guna mengukur luas dan volume bahan galian yang berhasil dikeluarkan. Berbagai metode banyak digunakan survey pertambangan tersebut, salah satunya dengan fotogrametri.

Fotogrametri adalah teknik pemetaan untuk mengukur area dengan mengandalkan foto udara. Cara mendapat foto udara / citra udaranya sendiri biasa dilakukan dengan menerbangkan pesawat ataupun satelit. Tetapi cara tersebut sudah lama tidak dilakukan, alhasil foto udara bisa diperoleh dengan menggunakan drone. 

Penggunaan fotogrametri untuk pertambangan ini sudah menjadi kebutuhan untuk mengukur hasil galian. Biasanya, hasil galian akan menuju stockpile, area penampungan bahan galian, sebelum diolah lebih lanjut. Sementara bahan galian di stockpile, fungsi survey akan dilakukan untuk mendapat volume bahan galian. 

Pengukuran volume ini amat penting karena kondisi stockpile akan terus berubah. Perubahan kondisi stockpile terjadi karena mengalami penambahan/pengurangan seiring kebutuhan pengolahan. 

Sebelum adanya fotogrametri, galian tambang di stockpile diukur dengan memakan banyak waktu dan tenaga. Sehingga ada keterbatasan yang dialami industri pertambangan dalam mengatur jumlah volume. 

Sedangkan setelah adanya fotogrametri menggunakan drone, hasil dapat diperoleh lebih cepat. Apalagi volume galian tambang seperti batubara crush dan raw cepat mengalami perubahan. 

Proses fotogrametri ini mengandalkan kamera drone untuk akuisisi data stockpile dari udara. Nantinya drone akan menangkap beberapa foto sesuai area stockpile yang diisi bahan galian. 

Dari beberapa foto tersebut lalu diolah agar menjadi orthophoto menggunakan software Agisoft. Nantinya data akan menghasilkan mosaic orthophoto, elevation point clouds dan Data Elevation Model. 

Data Elevation Model adalah data digital tiga dimensi penggambaran bagian permukaan bumi sesuai titik koordinat yang telah ditentukan.

Hasil sementara data pemetaan ini lalu diolah menggunakan software arcgis untuk mendapat peta stockrom. Pada tahap ini baru bisa dilakukan perhitungan volume stockpile bahan galian. 

Salah satu contoh penggunaan fotogrametri stockpile menggunakan drone bisa dilakukan dalam waktu 9,5 menit saja. Cepatnya pemetaan drone tersebut diambil dari area stockpile PT. Triaryani di area seluas 250×120 meter. Akuisisi data dengan menerbangkan drone dengan ketinggian 40 meter dari permukaan tanah mengeliling stockpile.

fotogrametri

Setelah diolah seperti yang dijelaskan sebelumnya, volume batubara raw dan crush bisa mendapat hasil yang diinginkan. Volume raw diperoleh sebesar 8.721,4 m3 dan volume crush 11.592 m3. Sedangkan volume keseluruhan yang didapat yakni 20.313,3 m3.

Penggunaan fotogrametri banyak memberikan keuntungan untuk penghitungan volume stockpile. Citra udara yang didapatkan oleh sensor drone berupa dapat menghasilkan resolusi yang tinggi. 

Serta kemudahan pengaturan ketinggian drone untuk akuisisi data akan mendapat data lebih detail dan tanpa gangguan ketebalan awan Belum lagi waktu yang dibutuhkan menggunakan drone survey ini lebih singkat dan praktis. 

Selain keuntungan akuisisi data, terdapat keuntungan pada pengolahan datanya. Karena ketika dibuat orthophoto di software Agisoft, data digital ini bisa menghasilkan perspektif sesuai yang dibutuhkan. 

Bagi perusahaan pertambangan, kebutuhan survey stockpile menggunakan drone akan mempersingkat waktu operasional. Apalagi teknologi pesawat nirawak menawarkan banyak kemudahan operasional data dan memudahkan pengolahan data.  

 

Referensi: Jurnal

Plan. Fly.
Deliver.

Temukan solusi pemanfaatan drone paling tepat untuk perusahaan Anda. Kontak kami sekarang agar kami dapat membantu Anda.

Open chat
Halo, ada yang bisa kami bantu?